Hujan - Tere Liye
IDENTITAS BUKU
Judul Buku
: Hujan
Penulis : Tere Liye
Penerbit
: Gramedia Pustaka
Utama
Tahun Terbit : Januari 2016
Jumlah Halaman : 320 halaman
ISBN
: 978-602-03-2478-4
SINOPSIS
Novel ini menceritakan kisah cinta dua tokoh utama, yaitu Lail dan Esok. Lail, seorang gadis yang harus menjadi yatim piatu diusia 13 tahun. Lail dan Esok bertemu setelah letusan gunung berapi pada tahun 2042. Akibat dari letusan gunung berapi ini menghancurkan sebagian besar bumi dan hanya meninggalkan 10% manusia di bumi, serta merusak iklim dan cuaca bumi. Lail dan Esok tinggal di tempat pengungsian dan mereka selalu bersama-sama. Namun setelah pengungsian ditutup, mereka terpisah dan Esok diadopsi oleh keluarga wali kota dan Ia harus pindah ke ibu kota untuk melanjutkan studinya. Sedangkan Lail adalah seorang gadis sederhana yang tinggal di sebuah panti sosial yang akhirnya menjadi relawan kemanusiaan dan bersekolah di sekolah perawat dan berteman dengan Maryam. Maryam, gadis dengan rambut kribo halus yang sangat ceria, lucu, dan penuh akan semangat membara.
Lail ternyata diam-diam mempunyai perasaan lebih terhadap
Esok, namun Ia memendamnya bertahun-tahun. Sesekali Lail merindukan sosok Esok,
hal ini yang membuat mereka berdua mempunyai jadwal pertemuan yang terbilang
rutin. Meski hanya satu bulan satu kali, tetapi bagi Lail, hal tersebut adalah
momen yang sangat ditunggu-tunggu dan berarti. Namun semenjak Esok meneruskan
pendidikannya di ibu kota, Lail dan Esok hanya berjumpa ketika liburan semester.
Akhirnya Lail memutuskan untuk menyibukkan dirinya dengan
kegiatan yang bermanfaat. Lail dan Maryam bergabung dengan organisasi relawan
dan mereka adalah relawan termuda. Mereka juga menorehkan prestasi, salah
satunya ditempatkan di Distrik 2. Ada dua kota kembar di hulu dan hilir. Saat
itu bendungan di bagian hulu retak, jika bendungan pecah maka akan menghancurkan
dua kota kembar tersebut. Saat itu, hanya ada satu cara untuk mencapai bagian
hilir yang mungkin bergerak cepat saat badai. Dengan keberanian dan aksi heroik
yang dilakukan oleh Lail dan Maryam, keduanya berhasil memperingati kota itu
dan jasa mereka membuahkan perhargaan.
Dengan kesibukannya, Lail dapat mengalihkan kerinduannya
pada Esok. Esok kerap kali mengunjunginya tanpa terduga dengan membawa sepeda
merah yang mereka kenakan saat bencana, dan juga memakai topi yang diberikan
Lail kepadanya. Sayangnya, intensitas pertemuan mereka menurun. Jika Esok tidak
sibuk, mereka hanya bisa bertemu setahun sekali. Lail tidak pernah menghubungi
Esok, dan terkadang dia bertanya kepada ibunya Esok tentang Esok.
Singkat cerita, Esok mengerjakan proyek sebuah kapal luar
angkasa bertujuan hendak membawa penduduk bumi ke luar angkasa guna menghindari
bencana dahsyat yang dikhawatirkan akan melebihi gunung meletus pada masa itu.
Bencana tersebut, yaitu di mana suhu bumi akan semakin memanas yang diakibatkan
kerusakan lapisan stratosfer akibat perbuatan manusia.
Dalam jangka waktu yang singkat, iklim kembali pulih melalui
usaha para petinggi negara subtropis dan tropis yang berlomba mengirimkan
pesawat hingga berkali-kali untuk mengeluarkan dan menyemprotkan gas anti
sulfur dioksida di lapisan stratosfer.
Keberangkatan dari bumi menuju luar angkasa tidak dapat dirasakan seluruh penduduk bumi. Hanya beberapa yang terpilih secara acaklah yang akan berangkat, dan Esok memiliki dua tiket keberangkatan. Hingga suatu hari, wali kota menghampiri Lail dan memohon pada Lail apabila ia diberikan tiket oleh Esok, wali kota itu meminta agar tiketnya diberikan pada anaknya, yaitu Claudia. Terjadilah kesalahpahaman dalam kejadian tersebut.
Lail telah tumbuh menjadi sosok yang dewasa, ia seakan memahami perasaannya. Kepastianlah yang Lail butuhkan. Hingga saat satu hari sebelum hasil pengumuman dari pemerintah, Lail tidak mendapati kabar dari Esok, perasaannya pun menjadi kacau.
Di akhir waktu menjelang penerbangan pesawat itu, Lail malah memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan modifikasi ingatan dan berencana menghilangkan semua beban pikirannya dan menghapus itu semua dari ingatannya. Ternyata, Esok tengah menjalani proses pemindahan data sampai tidak dapat memberikan kabar pada Lail. Proses operasi tersebut tidak dapat dihentikan Esok meskipun dirinya telah membuat banyak teknologi mutakhir di seluruh dunia. Esok sudah terlambat. Namun, apakah keterlambatan Esok mengakhiri segalanya?
KELEBIHAN NOVEL
Cerita ini dikemas dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami.
Alurnya mengalir sesuai jalan cerita dan tidak bertele-tele. Terdapat beberapa
bagian cerita yang terkesan dipercepat, membuat alur ceritanya sulit diterka dan
penuh kejutan.
Novel ini mampu membuat pembaca terhanyut dan merasakan
berbagai kejadian-kejadian yang ditulis. Pesan dan kesan di dalam novel ini
mampu menyentuh para pembaca. Dengan latar waktu tahun 2050, pembaca diajak
berimajinasi dengan segala benda yang tampak nyata dan terkesan ada di kehidupan
kedepannya.
Ketiadaan sinopsis pada sampul belakang dan daftar isi pun mengundang
daya tarik pada novel karena sukses membuat pembaca penasaran untuk mengikuti
sampai akhir.
KEKURANGAN NOVEL
Sosok Lail selaku tokoh utama dalam cerita kurang kuat
karena hanyalah gadis cengeng yang lemah dan tidak memiliki inisiatif. Perlu
tokoh pendukung yakni Maryam agar mencapai hasil yang bagus dan sebuah
keberhasilan. Alangkah baiknya, sebagai tokoh utama, Lail digambarkan sebagai
seorang inisiator bukan pengikut.
Di dalam novel ini penulis mengemukakan bahwa secanggih
apapun teknologi takkan mampu menandingi kekuasaan Tuhan. Namun, sangat
disayangkan tidak dijumpai aktivitas keagamaan seperti berdoa maupun beribadah.
Terdapat beberapa kesalahan penulisan, seperti pada halaman 120
ditulis bahwa Lail dan Maryam akan ditugaskan pada Sektor 3. Sedangkan, di
halaman 135 tertulis keduanya akan pergi ke Sektor 4 untuk penugasan
pertama.
Namun, terlepas dari itu semua, novel Hujan ini sukses memengaruhi para pembaca. Hal itu dibuktikan
para pembaca memiliki keinginan untuk terus-menerus mengikuti kisah dari cerita
di novel ini hingga tamat.
KESIMPULAN
Novel Hujan ini menyiratkan berbagai pesan moral seperti
persahabatan, kisah kasih, dan melupakan. Hal ini menyadarkan para pembaca bahwa
untuk bahagia terkadang manusia perlu belajar mengikhlaskan. Banyak
pelajaran-pelajaran berharga lainnya yang dapat dipetik sebagai pembelajaran
bagi para pembaca novel ini.
Adapun tokoh yang ada dalam novel ini, di antaranya Lail,
Esok, Maryam, Ibu dan Ayah Lail, Ibu dari Esok, Elijah, Ibu Suri, Pak Walikota,
Ibu Walikota, dan Claudia.
Novel Hujan ini dapat dijadikan salah satu bacaan yang direkomendasikan, terlebih bagi penggiat hasil karya tulis dari Tere Liye.
Komentar
Posting Komentar